MAGETAN
– Nama plesetan ‘Sumber Bencono’ yang disematkan masyarakat untuk Bus
‘Sumber Kencono’ terbukti bukan sekadar guyonan. Buktinya, Kamis (9/2)
sekitar pukul 03.10 tadi bus yang terkenal dijalankan dengan kecepatan
‘kilat’ kembali mengalami kecelakaan di Jalan Raya Magetan-Ngawi, Dusun
Glodog, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan.
Pasca
bertabrakan dengan sedan jenis Honda Accord produksi 1982 bernomor
polisi AG-1663-V, bus W-7666-UY nyemplung ke sungai sedalam 30 meter
karena kejadian tepat di atas jembatan Glodok yang memeiliki lebar 8
meter. Sedangkan sedan berada di bibir jembatan karena tersangkut besi
kerangka jembatan.
Hingga berita ini
diturunkan dua orang dikabarkan tewas dan 13 orang lainnya mengalami
luka-luka. Sekadar diketahui, ini menjadi catatan maut perdana Sumber
Kencono di 2012. Tahun 2011 lalu Sumber Kencono celaka 13 kali yang
menewaskan 36 orang.
Korban tewas adalah sopir sedan Sukarno warga Manisrejo,Magetan dan seorang lagi, penumpang bus yang belum teridentifikasi.
Menurut
Dinas Perhubungan dan Lalu-Lintas Jalan (LLAJ) Jatim, Sumber Kencono
merupakan armada termaut. Pada 2010 lalu sedikitnya 35 kecelakaan
melibatkan Sumber Kencono terjadi dengan 17 korban tewas. Setahun
sebelumnya, 2010, ada 19 korban tewas dari 31 kecelakaan.
Kondektur
bus, Ervan, mengaku tidak mengetahui secara pasti kronologis kejadian.
Saat itu, ia dan semua penumpang yang ada sedang tidur. "Kejadiannya
sangat cepat. Saat itu saya sedang tidur, tiba-tiba ada tiga kali suara
benturan keras dan setelah tersadar, bus sudah berada di sungai," kata
dia.
Kecelakan tersebut terjadi saat Bus
Sumber Kencono jurusan Jogjakarta-Surabaya ini melaju kencang. Saat itu
bus melaju dari arah Ngawi menuju Madiun, tepat ketika melintas di
jembatan Dusun Glodok ada sedan yang juga melaju kencang dari arah
berlawanan.
Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas
Polda Jatim, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ade Safri Simanjuntak,
S.Ik mengatakan, dari hasil pengamatan di Tempat Kejadian Perkara
(TKP), ketika melaju dari arah Selatan ke Utara tersebut, mobil sedan
yang dikemudikan Lilik Purwanto—versi polisi berbeda dengan keterangan
saksi mata -- ini terlalu ke kanan sehingga keluar dari jalurnya.
“Dalam
istilah kami, yang dilakukan sedan ini sudah melewati marka utuh.
Diduga karena kencangnya laju kedua kendaraan ini, tumburan pun tak
terelakkan. Akibat dari tumburan tersebut, bus Sumber Kencono terus
bergerak dan oleng akhirnya menabrak pembatas jembatan di sisi Timur,”
urai Ade.
Masih menurut Ade Safri, usai
menabrak pembatas jembatan, bus Sumber Kencono pun terjatuh ke sungai
sedangkan untuk kendaraan sedan langsung terjepit di pembatas jalan di
sisi Timur. Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di TKP, tabrakan ini
terjadi di koordinat S 07.34.400 E 111.25.425.
“Hingga
kini, tim masih terus melakukan olah TKP dan mencari fakta-fakta baru
terkait kejadian ini. Ada beberapa fakta yang kami temukan di lokasi
diantaranya adalah ditemukan bekas pengereman ban bus Sumber Kencono
dari arah Utara sampai ke key point di Selatan. Selain itu, terdapat
goresan di aspal bekas terseretnya kendaraan sedan. Hal ini efek dari
tumburan dengan bus Sumber Kencono, “ ungkapnya.
Selain
itu, masih dari lokasi, lanjut Ade Safri, juga ditemukan adanya bekas
ban dari lajur kiri. Dari bekas pengereman ban ini merupakan pergerakan
dari arah selatan yang kemudian serong ke kanan, melewati marka lurus.
Diduga kuat, inilah jejak dari sedan tersebut.
Terpisah,
Kapolres Magetan, AKBP Agus Santosa, mengatakan pihaknya masih
menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut." Saat ini kami masih fokus
terhadap evakuasi korban, karena bangkai bus masih berada di sungai.
Kami juga telah mengamankan sopir bus dan sejumlah saksi untuk dimintai
keterangan," ujar Kapolres kepada wartawan di lokasi.
Korban
tewas maupun luka langsung dievakuasi ke Puskesmas Karangrejo dan rumah
sakit terdekat. Arus lalu lintas Madiun-Solo terganggu akibat
kecelakaan ini.
Akibat kecelakaan ini,
jalur nasional di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang menghubungkan
Surabaya (Jawa Timur) dengan Solo (Jawa Tengah), tersendat.
Arus
kendaraan macet dari dua arah sepanjang lebih dari 3 km hingga pukul
12.00 karena hanya satu lajur jalan yang bisa dilalui. Polisi melakukan
sistem buka tutup untuk melancarkan arus lalu lintas.
Polisi
meminta warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian agar segera
menyingkir. "Kami segera melakukan olah tempat kejadian perkara," kata
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Magetan Ajun Komisaris Dadang Kurnia.
Sekadar
mengingatkan, tahun 2011 kecelakaan Sumber Kencono terbesar terjadi
bulan September. Sumber Kencono jurusan Surabaya-Jogjakarta bertabrakan
dengan minibus di ruas by pass Kec Puri, Kab Mojokerto. Akibatnya 19
orang meninggal dunia dan 11 luka berat.
Sopir Sedan Mabuk
Terpisah,
Kepala Dinas Perhubungan Jatim Wahid Wahyudi mengaku sudah menurunkan
tim untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (tkp) kecelakaan maut
yang melibatkan Bus Sumber Kencono dan sebuah sedan. Hasil olah TKP
sementara menyebutkan ada indikasi kuat pengemudi sedan mengemudi dalam
keadaan mabuk berat.
“Laporan sementara
menyebutkan kalau pengemudi sedang dalam keadaan mabuk berat sehingga
tidak dapat mengemudikan kendaraannya dengan benar sehingga menyebabkan
kecelakaan,” ujar Wahid Wahdyudi, Kamis (9/2).
Pihaknya
kini belum bisa merinci secara detail kronologi kejadian. Yang jelas
pengemudi sedang dalam keadaan mabuk. Inilah yang diduga menjadi
penyebab kecelakaan yang melibatkan Bus SK. Namun, pihaknya masih akan
mencari data dan fakta terkait kecelakaan yang menewaskan satu orang
itu.“Kita masih lakukan olah TKP dan saat ini saya sedang rapat. Jadi
mohon maaf tidak bisa menjelaskan lebih rinci,” katanya.
Akan
tetapi Wahid menyatakan tidak bermaksud melindungi Sumber Kencono yang
memang seringkali terlibat kecelakaan. Hanya saja fakta sementara
menyebutkan pengemudi sedan dalam keadaan mabuk. Diduga inilah penyebab
utama kecelakaan maut itu terjadi.
Apapun
fakta di lapangan terkait kecelakaan Magetan, pencabutan izin
Perusahaan Otobus (PO) Sumber Kencono perlu dipertimbangkan. Beberapa
kalangan dan pemerhati transportasi sepakat agar pemerintah mengambil
sikap lebih tegas terhadap bus ‘nakal’, termasuk Sumber Kencono.
“Apa
nggak malu telah bikin banyak orang celaka ?” ujar pakar transportasi
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Tjuk Sukiadi.
Dihubungi
pagi tadi, Tjuk mengatakan, seharusnya pihak yang paling
bertanggungjawab dan memiliki peran pencabutan terhadap izin PO dan
trayek adalah pemerintah. Dalam hal ini, kata Tjuk, adalah pemilik
kebijakan dalam kewenangan trayek dan penguasaan jalan. “Ada dua unsur
yang harus bertindak cepat dan tegas,” katanya seraya menggambarkan
siapa pihak yang dimaksud. “Anda sudah tahu lah siapa dua institusi
yang selama ini lemah atas beberapa kejadian kecelakaan yang melibatkan
bus Sumber Kencono ?” sambungnya dengan nada tanya.
Para
sopir mengatakan, terpaksa berbuat nekad dengan menerjang
‘halang-rintang’ rambu lalu lintas karena sudah ada kesepakatan antara
pemilik kebijakan dengan pengusaha PO. “Sudah dibayar dan ada
kesepakatan antara bos PO dengan aparat di jalan raya,” kata Tjuk
menirukan pengakuan sopir.
Menurutnya,
pengakuan sopir ini yang kemudian menjadi dasar keberanian sopir
melalaikan tanggungjawabnya terhadap keselamatan penumpang. Tjuk
menduga, ada ketidakberesan diinternal manajerial PO Sumber Kencono
yang berimbas pada proses rekrutmen sopir. “Sudah jelaskan pengakuan
sopir. Artinya, sama sekali tidak ada tanggungjawab kepada penumpang.
Kalau sudah begini, mau dicabut atau mau gimana, itu kembali kepada
keberanian aparatnya,” tandas staf pengajar di Fakultas Ekonomi
Pembangunan Unair ini. md4, m34,yop,sab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar